Metroterkini.com - Waketum PAN Bara Hasibuan mengkritik Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, yang mengklaim jagoannya seharusnya bisa menang hingga 80%. Bara menyinggung hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menyatakan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul.
"Jangan kita melakukan klaim kemenangan tapi tanpa data valid dan kredibel," kata Bara kepada wartawan di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Bara menyayangkan sikap Djoko Santoso yang terkesan memanas-manasi situasi. Menurut dia, seharusnya BPN mengajak pendukung agar menerima hasil penghitungan suara Pemilu 2019.
"Itu kan malah jadi memanasi situasi. Dalam hal ini Pak Djoko Santoso harusnya bisa menggambarkan realitas dan mengondisikan para pendukung bahwa ini adalah hasil yang harus diterima. Jadi harus menempatkan kepentingan bangsa dan menghormati proses demokrasi yang masih berlangsung," ujarnya.
Bara mengatakan hasil hitung cepat sudah terbukti dalam beberapa pemilu terakhir. Katanya, akurasinya 90% sama dengan KPU.
"Apalagi kalau klaim tersebut bertentangan dengan hasil quick count yang menurut sejarah dalam beberapa kali pemilu terakhir ini sudah ada dan terbukti konsisten. Hampir bisa dikatakan akurasinya 90% sama dengan hasil KPU," imbuh dia.
Sebelumnya, Djoko Santoso mengklaim angka kemenangan Prabowo-Sandiaga bisa di angka 80%. Dia mengklaim paslon 02 bisa menang telak jika tak dicurangi.
"Pada tanggal 17 April, dan hasilnya memang Prabowo-Sandi menang. Walaupun sebelum tanggal 17, tanggal 17, dan setelah tanggal 17 mereka curang terus. Curangnya ini sudah tidak aturan, mereka secara masif, terencana sistematik, dan brutal," kata Djoko di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/4).
"Namun demikian masih tersisa suara 62%, dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi. Kalau nggak dicurangi, bisa 70 atau 80%," sambungnya. [***]